Poetry
DESAH MUSIM
Aku lahir dari resah desah angin dan gelisah musim
Yang menahan debar yang kapan saja bisa runtuh
Entah angin musim seperti apa lagi
Yang akan mengurungku di setiap tikaman waktu
Pada esok
Entah musim seperti apa lagi
Yang akan memajang bukit pasir di gurun yang lain
Gurun yang belum jua ku beri nama
Sampai tiupan sangkakala musim tak kunjung lembab
Saat kemarau berkepanjagan
Berharap membasahi dahaga
Aku pergi dengan sejuta kata yang tercuap
Ketika gemuruh dada ini gundah merentak rentak
Meregang bingung karena rindu
Ku ingin berpetualang
Untuk menanam kembali mata air di gurun pasir yang dingin
0 komentar:
Posting Komentar